Perkembangan bukti bahwa konsumsi kafein dapat membantu mencegah atau mengobati penyakit Alzheimer telah menerima tambahan bukti baru dari dua studi baru.

Para peneliti Florida yang melaporkan dosis harian 500 miligram kafein (setara dengan lima cangkir kopi) mengembalikan masalah dalam memori tikus yang dikembangkan mengalami gejala mirip Alzheimer. Setelah dua bulan di stimulasi, tikus kembali ke skor seperti pada tes memori seperti tikus biasa yang sama usia yang belum pernah menunjukkan tanda-tanda demensia.

Studi ini diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease edisi online 5 Juli 2009, juga menemukan bahwa pengurangan kafein setengah dosis menyebabkan tikus berlebihan beta amyloid, protein yang dihubungkan dengan karakteristik plak ditemukan di manusia dari penyakit Alzheimer, di dalam darah dan otak.

Penulis utama Arendash Gary, ahli sarah dari University of South Florida mengatakan, "Temuan baru memberikan bukti bahwa kafein dapat menjadi 'pengobatan' untuk penyakit Alzheimer, dan bukan sekadar suatu strategi perlindungan". "Itu penting karena kafein merupakan obat yang aman untuk kebanyakan orang, dengan mudah masuk ke otak, dan akan muncul pengaruhnya secara langsung pada proses penyakit."

Studi ini dilakukan di Florida Alzheimer's Disease Research Center, Tampa, yang dalam pekerjaan sebelumnya ditemukan bahwa kafein pada awal dewasa tampaknya mencegah terjadinya masalah memori, khususnya pada tikus yang diternakkan. Kemungkinan karena dorongan dari kemampuan untuk menenangkan otak yang menyebabkan peradangan beta amyloid tingkat bangkit.

Pusat penelitian ini sebelumnya juga menemukan bahwa kafein mengurangi kadar beta amyloid pada orang tua secepat pada tikus yang diternakkan untuk memiliki gejala Alzheimer.

Dalam sebuah rilis berita, Huntington Potter, direktur Florida Alzheimer's Disease Research Center, studi untuk menguji apakah kafein dapat membantu orang dengan pelemahan kognitif ringan atau awal dari penyakit Alzheimer yang cenderung mengikuti.


Mengkonsumsi kafein 500 miligram sehari tidak akan menimbulkan dampak buruk bagi sebagian besar orang, namun Arendash menjelaskan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi atau yang hamil harus membatasi asupan kafein. Tidak diketahui apakah dosis lebih kecil kafein akan bermanfaat menghasilkan efek yang sama pada tikus Alzheimer.

Dalam percobaan yang terbaru, para peneliti juga menemukan bahwa kafein tidak meningkatkan memori tikus normal seperti pada tikus Alzheimer. "Ini menunjukkan bahwa kafein tidak akan meningkatkan kinerja memori di atas kadar normal. Sebaliknya, tampak bermanfaat bagi mereka yang telah mengalami penyakit Alzheimer, "ujar Arendash.


Reader Comments



Welcome in blog cared Health

Thank you for taking the time to visit my blog! To you that felt did not yet know about the world of the health come on here the Solution to the life of your health !

Health Cafe by Health Life You

Search This Blog

Subscribe Now: standard

Translate Language


Masukkan Code ini K1-17893D-2
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com