Sebuah penelitian baru di Inggris menunjukkan bahwa anak-anak dengan IQ tinggi, hidup lebih lama, tetapi tidak jelas apa yang memainkan peranan IQ dalam usia lanjut. Laporan ini diterbitkan dalam jurnal Pediatric edisi online, 10 Agustus 2009.

Menjadi orangtua di era digital

Studi sebelumnya telah menunjukkan sebuah hubungan antara IQ dan kematian, tetapi untuk penjelasan telah terbukti masih sukar dipahami. Para peneliti mengatakan bahwa ini merupakan pertanyaan penting karena mengidentifikasi mekanisme yang akan membantu dalam memahami asal usul ketidaksetaraan kesehatan.

Pimpinan peneliti Markus Jokela dari departemen psikologi di University of Helsinki, Finlandia mengatakan bahwa kaitan IQ dan kematian sudah muncul di awal kehidupan orang dewasa, bahkan ketika penyakit yang paling mengancam kehidupan belum umum terjadi. Jadi, peran IQ tidak hanya dibatasi untuk bagaimana orang menjadi sakit atau menanggulangi penyakit saat usia tua.

Untuk studi ini, tim Jokela mengumpulkan data dari 10.620 laki-laki dan perempuan yang ikut serta dalam British Birth Cohort Study tahun 1958 dan IQ mereka diuji ketika berumur 11 tahun. Peneliti melanjutkan penelitian pada individu sampai mereka berumur 46 tahun.

Para penyidik menemukan bahwa IQ anak-anak yang dinilai pada anak di usia 11 dapat memprediksi risiko kematian dari usia 11 sampai usia 46, sehingga risiko kematian umur dewasa adalah sekitar dua kali lebih tinggi pada individu dengan IQ rendah dibandingkan dengan mereka yang tinggi IQ (3,4 persen dibandingkan 1,7 persen, masing-masing).

Hubungan ini sebagian besar tidak tergantung pada beberapa pengukuran karakteristik perkembangan anak dan latar belakang keluarga seperti berat lahir, tinggi anak di usia 11, masalah perilaku, pekerjaan ayah, minat orang tua dalam pendidikan anak, jumlah keluarga dan kesulitan-kesulitan keluarga.

Variabel sosialdemografi dewasa seperti pendidikan, pekerjaan, status pernikahan dan perilaku sehat seperti merokok, berat, penggunaan alkohol dan gejala-gejala psikosomatik hanya menjelaskan relatif sedikit tentang hubungan IQ dengan kematian.

"Temuan ini menyiratkan bahwa IQ itu penting dalam menentukan kesehatan dan risiko kematian tak tergantung pada banyak faktor risiko kesehatan lain yang sudah mapan," ujar Jokela. "Ini merupakan panggilan bagi penelitian baru untuk mengidentifikasi mekanisme bagaimana IQ menjadi terkait dengan risiko kesehatan dan kematian."

Mungkin individu dengan IQ yang lebih tinggi menyerap informasi kesehatan penting dari pesan kesehatan masyarakat sehingga lebih sehat setiap hari dalam membuat pilihan yang tidak diambil oleh orang yang biasa.

Saat ini para peneliti memiliki pemahaman yang tidak lengkap mengenai ketidaksetaraan kesehatan yang berasal dari karakteristik psikologis individu, seperti IQ."Mengidentifikasi mekanisme ini dapat memberitahukan kepada kita bagaimana untuk merencanakan intervensi kesehatan masyarakat lebih efektif yang dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas."




Ellen deLara, seorang asisten profesor social work di Syracuse University, mengira bahwa orang tua mungkin merupakan kunci untuk hidup lebih lama, berapapun IQnya. "Perhatian dewasa/orangtua biasanya menjadi kontributor positif untuk anak muda dalam hal perkembangan dan perilaku," ujar deLara. "Hal ini berlaku untuk semua anak muda, semua kelompok sosial ekonomi, semua tingkat intelijensia." Sebaliknya, perhatian negatif orangtua dalam bentuk penolakan atau kelalaian, misalnya sesuatu yang beberapa orangtua tunjukkan terhadap anak-anak ber IQ lebih rendah, berkaitan dengan hasil buruk bagi anak-anak ini dalam hal perkembangan mereka dan perilaku mereka saat kanak-kanak dan dewasa.

Jika Anda merasa diterima (orang tua Anda tertarik dalam pendidikan dan masa depan Anda), berapapun IQ Anda, Anda akan berkembang. Jika Anda merasa bahwa Anda ditolak (orangtua Anda menunjukkan sedikit atau tidak ada minat pada Anda atau masa depan Anda), Anda tidak merasa baik tentang diri sendiri. Hal ini mempromosikan keputusan buruk dengan sendirinya. Jika kemampuan membuat keputusan Anda sudah dikompromi oleh IQ lebih rendah, hal ini tidak menjadi tanda yg baik untuk berhasil atau hidup panjang.


Reader Comments



Welcome in blog cared Health

Thank you for taking the time to visit my blog! To you that felt did not yet know about the world of the health come on here the Solution to the life of your health !

Health Cafe by Health Life You

Search This Blog

Subscribe Now: standard

Translate Language


Masukkan Code ini K1-17893D-2
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com