High-protein/high-fat melakukan diet, sebenarnya, menyebabkan berat badan cepat. Tetapi pada minggu-an, yang sebagian besar jatuh pounds hasil dari kehilangan air, bukan lemak tubuh. Setelah itu, kehilangan lemak tubuh akan terjadi jika di bawah kalori asupan energi pengeluaran Anda. Beberapa orang menemukan ini lebih mudah untuk melakukannya pada tinggi protein hidup karena makanan boleh membuat kita merasa penuh.

Tetapi yang lain akan merasa tidak mungkin untuk hidup dengan kesamaan dari diet terutama terdiri dari daging, telur dan produk susu tanpa juga menikmati berbagai sereal, pasta, kentang dan Breads. Jus buah dan buah-buahan, karbohidrat yang tinggi, juga sangat dibatasi.

Kunci untuk berat badan yang cepat dalam high-protein/high-fat diet adalah mengkonversi metabolisme tubuh menjadi panggilan apa nutritionists keadaan ketosis. Ini biasanya terjadi hanya selama kondisi kelaparan, tetapi juga dapat dicapai oleh hampir menghilangkan karbohidrat. Ketosis bisa menjadi tidak nyaman negara, membuat banyak orang merasa sakit dan lelah, tidak lagi memberi mereka buruk nafas.
Masalah lain muncul sebagai badan copes dengan banyak protein. Stres pada ginjal meningkat, dengan kemungkinan batu ginjal. Dengan ketosis, kimia yang disebut asam uric dapat membangun di dalam darah, yang menyebabkan encok, yang menyakitkan kondisi di jari kaki dan sendi. Osteoporosis juga kekhawatiran. Tidak hanya kalsium yang rendah dalam diet, tetapi excreted dari badan bersamaan dengan kelebihan protein. Dan besarnya jumlah lemak jenuh dalam diet menimbulkan risiko penyakit jantung.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa udara yang healthiest diet tinggi di seluruh biji-bijian, sereal, buah-buahan dan sayuran, hanya dengan sedikit lemak, terutama meminimalkan lemak jenuh ditemukan dalam daging dan keju. Seperti diet yang kaya akan vitamin, mineral dan serat, terkait dengan penurunan insiden penyakit jantung, diabetes, stroke dan kanker. Dengan mengikuti tinggi protein, tinggi lemak dan rendah karbohidrat hidup, Anda membuang begitu banyak kekayaan ilmu pengetahuan tentang gizi yang baik.

Tentang apa yang terjadi pada diet high-protein/high-fat hanya untuk beberapa bulan, cukup lama ke beberapa kehilangan kelebihan berat badan? Banyak orang melakukan hal ini. Ketika mereka kembali ke normal diet mereka, mereka kembali berat gigil hingga tingkat sebelumnya atau bahkan lebih tinggi. Dalam kekecewaan, mereka mencoba diet lain, berharap ini selanjutnya akan melakukan trik.

Rutin seperti itu tidak efektif untuk tujuan akhir jangka panjang berat badan. Kami adalah pilihan terbaik untuk melakukan perubahan gaya hidup permanen sehingga berat badan dapat dicapai dan dipertahankan.

Bagaimana Anda yang melakukannya? lihat diet dengan hati-hati, dan melihat apa kebiasaan anda dapat menyerah atau berubah menjadi baik. untuk memulai, coba berikut ini:

Ketika Diet, Anda membutuhkan lebih banyak protein. Menambahkan sedikit lebih, tetapi tidak melebih-lebihkan itu.
1.perhatikan sendiri untuk snack sehat dengan serangan "fast food." Hilangkan keripik, cookies dan es krim dari rumah Anda. Sebaliknya, ada di tangan rendah lemak, dibumbui yogurts, potong-atas buah atau sayuran yang rendah lemak dip dll
2.jika Anda merasa Anda harus memiliki coklat, tetap hanya dalam jumlah kecil di tangan dan memperlakukan batas anda untuk satu hari di waktu yang direncanakan. Makan yang sehat terlebih dahulu untuk mengisi anda sehingga anda tidak tergoda untuk pergi ke laut.
3.hentikan makan sebelum penuh. Meninggalkan meja, Anda sikat gigi, dan tidak kembali ke dapur sampai Anda tahu segala keinginan untuk makanan telah berlalu.
4.tambah kaya dari latihan anda berat badan . Tanpa itu, berat kontrol adalah mustahil. Setiap orang dapat menemukan hanya lima menit untuk berjalan di sekitar blok setiap hari. Ingat bahwa hal itu penting untuk memulai sebuah kebiasaan baru. Menambahkan menit sehari, sampai ada yang bagus 20 sampai 30 menit latihan rutin

Cancer Mamae



Resiko tinggi
1.Karsinoma mamae ibu atau sodara kandung
2.Bekas kangker payudara
3.Tidak ada anak atau anak pertama pada usia lanjut
Tanda dini
1.Benjolan tunggal tanpa nyeri yang agak keras dengan batas kurang jelas
2.Kelainan mammografi tanpa kelainan pada palpasi
Tanda lama
1.Retraksi kulit atau retraksi areola
2.Retraksi atau inversi puting
3.Kelenjar aksila dapat diraba
4.pengecilan mamae
5.Pembesaran mamae
6.kemerahan
7.Udem kulit
8.Fiksasi pada kulit atau dinding torak
Tanda akhir
1.Tukak
2.Kelenjar supraclavikula dapat diraba
3.udem lengan
4.metastase tulang, paru, otak, pleura, atau ditempat lain

Fungsi omega 3

Jika membicarakan manfaat Omega-3 untuk kesehatan, yang pertama kali terpikir adalah membantu menjaga kesehatan jantung. Padahal, fungsi dari Omega-3 sebenarnya lebih dari itu. Salah satu fungsi dari Omega-3 yang masih kurang banyak dikenal adalah membantu menjaga kesehatan tulang.

Omega-3
Salah satu fungsi Omega-3 yang banyak dikenal adalah untuk membantu menjaga kesehatan jantung. Kini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa Omega-3 memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan, tidak hanya untuk menjaga kesehatan jantung. Pada American Journal of Clinical Nutrition, tercantum bahwa Omega-3 juga bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan otak serta berkaitan erat dengan lebih rendahnya tingkat risiko asma dan penyakit diabetes tipe 1. Dan kini penelitian terbaru menunjukkan bahwa Omega-3 juga dapat membantu menjaga kesehatan tulang. Hebat ya!

Omega-3 dan Kesehatan Tulang
Hasil penelitian yang tercantum pada American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan adanya hubungan yang positif antara konsentrasi Omega-3 di dalam tubuh dengan kepadatan tulang. Ternyata, mereka yang memiliki konsentrasi Omega-3 di dalam tubuh yang lebih tinggi juga memiliki tingkat kepadatan tulang yang lebih tinggi. Sekadar catatan, konsentrasi Omega-3 di dalam tubuh yang tinggi menunjukkan konsumsi Omega-3 yang lebih tinggi pula.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh beberapa penelitian dengan menggunakan hewan yang telah dilakukan sebelumnya. Sebuah hasil penelitian yang tercantum pada Journal of Bone and Mineral Reserach menunjukkan manfaat Omega-3 untuk menghambat terjadinya tulang keropos yang terjadi akibat proses menopause pada tikus.

Manfaat Omega-3 untuk kesehatan tulang ini diyakini berhubungan dengan kemampuan Omega-3 untuk meningkatkan sintesis senyawa prostaglandin pada sel-sel tulang. Senyawa prostaglandin merupakan senyawa yang berfungsi untuk mengatur proses pembentukan dan penguraian tulang. Omega-3 diyakini dapat menghambat aktivitas sel-sel osteoclasts yang berperan di dalam proses penguraian tulang dan meningkatkan aktivitas sel-sel osteoblasts yang berperan di dalam proses pembentukan tulang.

Dengan terhambatnya proses penguraian tulang dan meningkatnya proses pembentukan tulang, tingkat kepadatan tulang dapat dijaga sehingga mencegah tulang keropos. Hal ini telah dibuktikan pada penelitian dengan menggunakan hewan, yang menunjukkan lebih tingginya proses pembentukan tulang pada hewan yang banyak mengkonsumsi Omega-3.

Jadi, mulailah mengkonsumsi Omega-3. Kemaren dikasih tau temen ternayat ada minuman yang mengandung omega 3, rasa jeruk pula. Yummy…namanya hilo join plus alias hilo joint +. belum sempet nyoba sih…tapi kata temen it really works, terutama buat tulang dan sendi nya….

Cara Menyuntik

Menyuntik merupakan prosedur dasar yang wajib diketahui oleh setiap dokter dan paramedis, menyuntik dapat dilakunan dengan cara, intramuskuler, subkutan, intracutan, intravena.
Pada pembahasan berikut akan dibahas prosedur menyuntik Intramuskuler dan seluruh persiapan peralatan yang diperlukan serta informconsent kepada pasien.
Alat dan bahan (injection kit) :
• Kran air
• Sabun (jika mungkin sabun cair/sabun antiseptik)
• Handuk bersih dan kering
• Sepasang sarung tangan
• Baki instrument
• Instrument basin dengan tutup
• Jarum suntik steril :
• Untuk penyuntikan IM terdiri dari :
Jarum ukuran #23 G ½ #25 G ½ (semakin besar nomor jarum ukuran lubang jarum semakin kecil)
Syringe : tergantung pada volume obat yang akan diberikan, tersedia mulai ukuran 50,20,10,5,3,2,5,1 cc.
• Kapas kering
• Kassa steril (ukuran 2×2 cm)
• Alkohol (70-90%)
• Obat injeksi (dalam bentuk vital, ampule, bubuk kering+pelarutnya)
• Jarum suntik
• Pinset sirurgis
• Larutan dekointaminasi, isi lar. Chloride 0,5%
• Basin kidney/nierbecken
• Tempat jarum bekas
• Tempat pembuangan sampah

Siapkan antidotum : adrenalin (ingat komplikasi segera dan fatal proses penyuntikan reaksi anafilaktik, komplikasi lain a.1 : luka, kolaps vena, infeksi : abses, emboli)

I. Pendahuluan
Perkenalkan diri anda ; “Selamat siang Pak, saya dr. Shinta, yang akan memeriksa Bapak.”
Tanyakan identitas pasien dan lakukan cross cek dengan catatan medik pasien.
Cek data pada catatan medik pasien untuk mengidentifikasi pengobatan yang akan diberikan pada pasien ini, nama, obat, dan cara pemberian.

II. Lakukan Informed Consent
Katakan pada pasien bahwa kita akan melakukan proses penyuntikan : “Pak, berdasarkan hasil pemeriksaan saya, bapak memerlukan pengobatan dengan cara melakukan penyuntikan dibagian bokong Bapak”.
Katakan pada pasien : nama obat, cara pemberian, dosis, dan efek akibat pemberian obat : “Pak, saya akan memberi obat delladryl, dengan cara melakukan penyuntikan di bagian bokong, sebanyak 1cc dan akan terasa sakit sedikit.”
Berikan kesempatan diskusi/kesempatan bertanya pada pasien : “ apakah ada yang Bapak ingin tanyakan lagi ?”
“Jika tidak, saya akan melakukan penyuntikan”
“Silahkan Bapak berbaring di tempat periksa”.

III. Persiapan
1. Nilai apakah pada proses penyuntikan ini perlu asisten/tidak (terutama pada pasien yang tidak kooperatif).
2. Lakukan pemeriksaan tekanan darah (bila belum dilakukan)
3. Lakukan pengecekan apakah seluruh peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia.
4. Lakukan pengecekan dan konfirmasi ulang pada pasien seluruh informasi yang berkaitan dengan proses penyuntikan yang akan dilakukan, termasuk nama obat, larutan dan pelarutnya, dosis, cara pemberian, jenis, dan ukuran jarum suntik yang akan digunakan untuk menyuntik.
5. Buka jarum suntik dan jarumnya, letakkan kedalam instrumen basin steril.
6. Cuci tangan (secara simple hand washing, melalui 5 tahap pencucian : telapak tangan, tangan bagian atas, sela jari, sela jempol, buku-buku) kemudian keringkan dengan handuk bersih kering atau handdrier.

IV Pelaksanaan Penyuntikan
a. Dari Vial
1. Lepaskan penutup metal pada bagian atas vial (dengan menggunakan pinset) dan letakkan pada kidney basin.
2. Bersihkan bagian atas vial dengan kapas dan alkohol, biarkan mengering.
3. Buang kapas alkohol kedalam instrumen basin.
4. Ambil jarum suntik dan lepaskan penutup jarum dengan teknik satu tangan. Letakkan penutup jarum pada instrumen basin.
5. Campur dengan rata obat yang terdapat pada vial.
6. Tusuk jarum pada vial.
7. Ambil vial dengan tangan kiri (tangan yang tidak dominan) dan ambil volume yang sesuai untuk pengobatan.
8. Periksa ada tidaknya gelembung udara pada jarum suntik dan dikeluarkan gelembung udara tersebut.
9. Periksa ulang volume yang sesuai yang diperlukan untuk pengobatan
10. Lepaskan jarum dari vial.
11. Masukkan jarum pada penutupnya dengan teknik satu tangan.
12. Ganti jarum dengan yang baru dan letakkan jarum yang telah dipergunakan sebelumnya (untuk mengambil obat dari vial) pada instrumen basin.

b. Dari Ampul
1. Pastikan bahwa isi cairan obat dalam ampul terletak di bagian bawah dari leher ampul.
2. Patahkan leher ampul dengan cara sbb :
3. Potong leher ampul dengan kassa steril dan patahkan dengan menekan jari jempol.
4. Menggunakan pisau pemotong botol yang biasa dipergunakan oleh bagian farmasi.
5. Ambil jarum suntik dan lepaskan penutup jarum dengan teknik satu tangan. Letakkan penutup jarum pada instrumen basin.
6. Pegang ampul dengan tangan kiri (tangan yang tidak dominan) jika memungkinkan.
7. Masukkan jarum kedalam ampul dan ambil volume obat sesuai.
8. Tarik kembali jarum dari dalam ampul.
9. Arahkan jarum secara vertikal dan masukkan kedalam penutupnya.
10. Keluarkan gelembung udara dalam syringe.
11. Cek ulang secara tepat volume obat yang diberikan.
12. Lepaskan jarum dari syringe dengan teknik satu tangan.
13. Letakkan syringe dan jarumnya pada instrument basin.

V. Prosesdur Menyuntik
1. Periksa kembali vial atau ampul untuk mengecek label obat yang akan diberikan (untuk ketiga kalinya) dan lakukan penghitungan kembali dosis yang diperlukan.
2. Jelaskan sekali lagi bahwa kita akan melakukan penyuntikan.
3. Secara santun konfirmasi ulang kepada pasien/bantu pasien menyingkirkan tempat ynag akan dilakukan penyuntikan.
4. Tentukan daerah penyuntikan dengan tepat.
5. Untuk penyuntikan intramuskular :
6. Identifikasi daerah penyuntikan secara anatomis dengan tangan kiri (tangan yang tidak dominan).
7. Lakukan peregangan pada area tersebut dengan gentle.
8. Bersihkan area tersebut dengan kapas dan alkohol.
9. Biarkan mengering.
10. Lepaskan penutup jarum, letakkan penutupnya pada instrument basin.
11. Suntikkan jarum membentuk 90% pada daerah yang telah diidentifikasi untuk dilakukan penyuntikan.
12. Yakin bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah dengan melakukan prosedur sbb :
13. Lakukan aspirasi dengan cara menarik pendorong jarum suntik (plunger).

Prioritas kedua adalah memberikan ventilasi yang adekuat.
Inspeksi / lihat frekwensi nafas (LOOK)
Adakah hal-hal berikut :
. Sianosis
. Luka tembus dada
. Flail chest
. Sucking wounds
. Gerakan otot nafas tambahan
Palpasi / raba (FEEL)
. Pergeseran letak trakhea
. Patah tulang iga
. Emfisema kulit
. Dengan perkusi mencari hemotoraks dan atau pneumotoraks
Auskultasi / dengar (LISTEN)
. Suara nafas, detak jantung, bising usus
. Suara nafas menurun pada pneumotoraks
. Suara nafas tambahan / abnormal
Tindakan Resusitasi
Diuraikan lebih rinci pada Appendix 5
Jika ada distres nafas maka rongga pleura harus dikosongkan dari udara dan darah dengan
memasang drainage toraks segera tanpa menunggu pemeriksaan sinar X.
Jika diperlukan intubasi trakhea tetapi sulit, maka kerjakan krikotiroidotomi.
Catatan Khusus
Jika dimungkinkan, berikan oksigen hingga pasien menjadi stabil
Jika diduga ada tension pneumotoraks, dekompresi harus segera dilakukan dengan
jarum besar yang ditusukkan menembus rongga pleura sisi yang cedera. Lakukan
pada ruang sela iga kedua (ICS 2) di garis yang melalui tengah klavikula. Pertahankan
posisi jarum hingga pemasangan drain toraks selesai.
Jika intubasi trakhea dicoba satu atau dua kali gagal, maka kerjakan krikotiroidotomi.
Tentu hal ini juga tergantung pada kemampuan tenaga medis yang ada dan
kelengkapan alat.

Kalbe.co.id - Direktur WHO atau Organisasi Kesehatan Sedunia, Margaret Chan mengatakan, wabah flu babi di Mexico dan Amerika Serikat berpotensi menjadi pandemi. Menurutnya wabah itu bisa menjadi pandemi karena menyerang manusia. Tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah flu babi itu bisa menjadi pandemi.

Ia mengadakan pertemuan darurat dengan para pakar hari Sabtu untuk membahas ancaman itu. Antara lain, para pakar diduga akan menganjurkan apakah WHO harus mengeluarkan peringatan dalam bepergian atau meningkatkan kewaspadaan.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menduga virus itu yang menyebabkan 60 orang meninggal di Meksiko sejak pertengahan bulan Maret. Jurubicara WHO, Fadela Chaib, mengatakan wabah flu pengujung musim yang tidak biasanya, terjadi di Meksiko yang bermula sejak akhir Maret.

Terkait wabah flu babi yang menyebar di Meksiko, Amerika Serikat, dan Selandia Baru, pemerintah menggelar rapat koordinasi lintas sektor di ruang rapat Menko Kesra hari Senin 27 April. Hal itu terkait dengan lintas virus dari hewan ke manusia. Menurutnya, langkah ini merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan pemerintah agar virus flu babi ini tidak masuk ke Indonesia dan mengancam penduduk Indonesia.

Depkes Tetapkan Enam Langkah Atasi Flu Babi

Ditjen P2PL melalui surat edaran meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala UPT di lingkungan Ditjen P2PL dan RS Vertikal melalui surat nomor: PM.01.01/D/I.4/1221/2009 untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Mewaspadai kemungkinan masuknya virus tersebut ke wilayah Indonesia dengan meningkatkan kesiapsiagaan di pintu-pintu masuk negara terutama pendatang dari negara-negara yang sedang terjangkit.
  2. Mewaspadai semua kasus dengan gejala mirip influenza (ILI) dan segera menelusuri riwayat kontak dengan binatang (babi)
  3. Meningkatkan kegiatan surveilans terhadap ILI dan pneumonia serta melaporkan kasus dengan kecurigaan ke arah swine flu kepada Posko KLB Direktorat Jenderal PP dan PL dengan nomor telepon: (021) 4257125
  4. Memantau perkembangan kasus secara terus menerus melalui berbagai sarana yang dimungkinkan.
  5. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor serta menyebarluaskan informasi ke jajaran kesehatan di seluruh Indonesia.

Hanya sekitar setengah dari yang terinfeksi dari jenis hepatitis C yang umum di Amerika yaitu genotip 1, dapat menghilangkan virus menggunakan terapi standar terkini. Oleh karena itu, selebihnya harus hidup dengan hepatitis C dan berharap kesehatan hati mereka tidak memburuk. Perubahan gaya hidup positif termasuk berhenti minum alkohol, berhenti merokok, menghindari racun, mekan diet sehat dan olahraga teratur tampaknya menghasilkan efek yang kuat untuk menghentikan penyakit hati semakin buruk. Kerusakan hati dapat menjadi progresif dan meningkat dari fibrosis menjadi salah satu tahap akhir dari penyakit hati berikut :
1. Sirosis, terjadi saat fibrosis memburuk, ketika kerusakan hati tak bisa dipulihkan dan darah tidak dapat mengalir ke organ ini.
2. Kanker hati, terjdai ketika kerusakan akibat perubahan gen di dalam sel-sel hati sehingga sel menjadi bersifat kanker.

Merokok dan Progresi Penyakit Hati

Berhenti merokok disarankan untuk orang yang menderita hepatitis C telah diketahui selama beberapa tahun karena asap rokok mengandung banyak racun dan dikenal sebagai karsinogen. Namun demikian, bukti kerusakan hati akibat merokok terlambat dikembangkan. Beberapa penelitian sebelumnya yang meneliti kaitan antara hepatitis C dan merokok sigaret :

  • Studi di Perancis yang dipublikasikan di jurnal GUT pada Januari 2003 menemukan bahwa merokok dapat meningkatkan aktivitas histologi hepatitis C kronik, tidak tergantung pada alkohol.
  • Dalam jurnal Clinical Gastroenterology & Hepatology edisi Juni 2006, para peneliti di Kalifornia menemukan bahwa perokok dengan hepatitis C cenderung lebih banyak menjadi fibrosis hati dibandingkan yang bukan perokok.

Merokok dan Kanker Hati

Sementara telah ada bukti mengarah pada kemampuan asap rokok merusak hati, saat ini terbukti pada pria dengan hepatitis c berisiko berkembang menjadi kanker hati. Para peneliti dari Texas menyelidiki merokok dan perilaku berisiko lain sebagai faktor-faktor risiko yang paling umum pada kanker hati dan kersinoma hepatoselular (KHS), para pria dan wanita penderita hepatitis C. Penelitian ini dipublikasikan di dalam International Journal of Cancer edisi Oktober 2008. Temuan mereka sebagai berikut :

  • Ada perbedaan antara perkembangan karsinoma hepatoselular pada pria dan wanita perokok penderita hepatitis C.
  • Pria penderita hepatitis C yang merokok mengalami lebih dari 136 kali lipat peningkatan risiko KHS.
  • Wanita penderita hepatitis C yang terlalu banyak meminum alkohol mengalami lebih dari 13 kali lipat peningkatan risiko KHS.
Para peneliti menyimpulkan bahwa tampaknya ada kaitan sinergis antara merokok dan infeksi hepatitis C pada pria. Karena risiko peningkatan lebih dari 100 kali, tidak diragukan lagi efek sangat merugikan dari merokok, sehingga untuk pria penderita hepatitis ingin mencegah penyakit hati berkembang menjadi kanker, berhenti merokok adalah hal utama yang harus dilakukan oleh mereka.

Cara atasi Flu Babi

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menduga virus itu yang menyebabkan 60 orang meninggal di Meksiko sejak pertengahan bulan Maret. Jurubicara WHO, Fadela Chaib, mengatakan wabah flu pengujung musim yang tidak biasanya, terjadi di Meksiko yang bermula sejak akhir Maret.

Terkait wabah flu babi yang menyebar di Meksiko, Amerika Serikat, dan Selandia Baru, pemerintah menggelar rapat koordinasi lintas sektor di ruang rapat Menko Kesra hari Senin 27 April. Hal itu terkait dengan lintas virus dari hewan ke manusia. Menurutnya, langkah ini merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan pemerintah agar virus flu babi ini tidak masuk ke Indonesia dan mengancam penduduk Indonesia.

Depkes Tetapkan Enam Langkah Atasi Flu Babi

Ditjen P2PL melalui surat edaran meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala UPT di lingkungan Ditjen P2PL dan RS Vertikal melalui surat nomor: PM.01.01/D/I.4/1221/2009 untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Mewaspadai kemungkinan masuknya virus tersebut ke wilayah Indonesia dengan meningkatkan kesiapsiagaan di pintu-pintu masuk negara terutama pendatang dari negara-negara yang sedang terjangkit.
  2. Mewaspadai semua kasus dengan gejala mirip influenza (ILI) dan segera menelusuri riwayat kontak dengan binatang (babi)
  3. Meningkatkan kegiatan surveilans terhadap ILI dan pneumonia serta melaporkan kasus dengan kecurigaan ke arah swine flu kepada Posko KLB Direktorat Jenderal PP dan PL dengan nomor telepon: (021) 4257125
  4. Memantau perkembangan kasus secara terus menerus melalui berbagai sarana yang dimungkinkan.
Meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor serta menyebarluaskan informasi ke jajaran kesehatan di seluruh Indonesia

Kadar albumin serum telah dihubungkan dengan outcome berbagai situasi klinis. Albumin mempunyai sifat fisiologis ganda yang dapat bermanfaat pada injuri otak. Terapi Lund untuk peningkatan tekanan inrakranial menggunakan albumin sebagai bagian dari protokolnya dan menunjukkan hasil yang baik.

Suatu studi retrospektif telah dilakukan untuk melihat apakah albumin dikaitkan dengan outcome setelah trauma kepala/ traumatic brain injury (TBI). Dari data 138 pasien, kebanyakan pasien (65%) mengalami injuri otak berat (GCS <>outcome yang kurang baik (6 hari vs 3 hari, p=0,012). Kadar albumin serum tampaknya merupakan prediktor independen dari outcome yang buruk.

Panduan berbasis evidence untuk TBI berat saat ini belum mencakup strategi pemberian cairan. Suatu studi juga telah dilakukan dengan menggunakan protokol yang meliputi pemberian albumin untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid normal dan memberikan suatu keseimbangan cairan yang netral hingga sedikit negatif.

Tujuan studi tersebut adalah untuk menganalisis kejadian kegagalan organ dan mortalitas pada pasien dengan TBI berat yang diterapi dengan suatu protokol yang meliputi strategi terapi cairan termasuk albumin.

Studi tersebut melibatkan 93 pasien dengan TBI berat dan Glasgow Coma Score = 8. Disfungsi organ dinilai dengan skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA). Mortalitas dinilai setelah 10 dan 28 hari, 6 dan 18 bulan.

Hasilnya menunjukkan bahwa keseimbangan cairan total positif pada hari ke-1 s/d 3 dan negatif pada hari ke-4 s/d 10. Keseimbangan kristaloid negatif dari hari ke-2. Albumin serum rata-rata 38±6 g/L. Cairan koloid merupakan 40-60% cairan total yang diberikan per hari. Furosemide diberikan kepada 94% dari semua pasien.

Gagal organ berat yang didefinisikan sebagai SOFA=3 merupakan satu-satunya bukti kegagalan pernapasan, yang ditemukan pada 29% pasien. Tidak ada yang mengalami gagal ginjal. Setelah 28 hari, mortalitas 11% dan setelah 18 bulan, mortalitas 14%.

Dari studi tersebut disimpulkan bahwa suatu protokol yang mencakup pemberian albumin dengan keseimbangan cairan netral hingga sedikit negatif dikaitkan dengan mortalitas yang rendah pada pasien dengan TBI berat yang dikaitkan dengan tingginya frekuensi gagal pernapasan (29%) yang dinilai dengan skor SOFA.


Welcome in blog cared Health

Thank you for taking the time to visit my blog! To you that felt did not yet know about the world of the health come on here the Solution to the life of your health !

Health Cafe by Health Life You

Search This Blog

Subscribe Now: standard

Translate Language


Masukkan Code ini K1-17893D-2
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com